Perbandingan Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Dinamic Cone Penetrometer (Dcp) Dan Tes Pit Di Aek Godang-Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal
Abstrak
Ketika infrastruktur jalan digunakan secara berkelanjutan, kualitas layanannya akan terus menurun seiring dengan usia penggunaannya. Struktur konstruksi perkerasan jalan dengan perencaan sub-grade (tanah dasar) atau urugan secara keseluruhan mempunyai daya dukung (CBR) yang seragam, lapisan sub-base sebagai fondasi bagian bawah dan lapisan base sebagai fondasi bagian atas.[1]. Penelitian ini membahas tentang perbandingan perhitungan tebal perkerasan jalan dengan menggunakan dinamic cone penetrometer (DCP) Dan tes pit di Aek Godang-Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode DCP diperoleh hasil CBR dengan mencari kepadatan tanah dasar memiliki hasil desain 6 cm dengan ketebalan jalan 19 cm. metode Tes Pit berdasarkan hasil dari pemadatan lapisan perkerasan Jalan memiliki hasil desain 5 cm dengan hasil tebal setelah pemadatan memiliki 6 cm. metode DCP dan Tes Pit Memiliki kesamaan untuk menghitung tebal jalan dengan menggunakan Metode AASTHO 1993Referensi
B, Istianto., (2019). “Transportasi Jalan di Indonesia Sejarah
dan Perkembangannya,†Melvana Publishing, Depok, Jawa Barat
Sukirman, S. (2010). “Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan
Lenturâ€. Bandung.
Haryati Nina. (2022). “Analisa Daya Dukung Tanah Dasar (Sub
Grade) di Kecamatan Wolowa Dususn Waole I Jalan Kaulea
Menggunakan Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer)â€. Jurnal
Media Inovasi, Vol. XI, No. 2, 89-97
Iqbal, M. (2021). “Evaluasi Kerusakan Dini Pada Lapis Tambah
Dan Umur Sisa Perkerasan Menggunakan Metode Aashto 1993
Pada Ruas Jalan Diponegoro Klaten–Solo.†Tugas Akhir,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
P, R, Nahak., Cahyo, Y., and Winarto, S., (2019). “Studi
Perencanaan Tebal Perkerasan Konstruksi Jalan Raya Pada Ruas
Jalan Umasukaer Di Kabupaten Malakaâ€. JURMATEKS, Vol. 2, No.
, 75-85








