Pengaruh pemberian kotoran sapi dan bokashi sampah kota terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

Penulis

  • Repotri Kurniadi Universitas Asahan
  • Surya Fajri Universitas Asahan

Abstrak

This research was conducted in the experimental garden of Asahan University, located at Jalan Jend. Ahmad Yani, Kisaran Timur District, Asahan Regency. The study was conducted in February and March at an altitude and topography of ± 20 meters above sea level. The research design was a Factorial Randomized Block Design (RAK) with two treatment factors and three replications. The first factor was the provision of cow dung, with four levels: K0 = 0 kg/plot, K1 = 1 kg/plot, K2 = 2 kg/plot, and K3 = 3 kg/plot. The second factor was the provision of city waste bokashi, with three levels: S0 = 0 kg/plot, S1 = 1 kg/plot, and S2 = 2 kg/plot. The results indicated that the provision of cow dung had a significant effect on fruit diameter, fruit length, plant production per sample, and plant production per plot. The optimal treatment level was 3 kg/plot. In contrast, the provision of city waste bokashi had no significant effect on any of the observed parameters of cucumber plants. Furthermore, the interaction between cow dung and urban waste bokashi did not exhibit any significant effect on any of the observed parameters of cucumber plants.

Referensi

Agustina, L. (2011). Teknologi hijau dalam pertanian organik menuju pertanian berlanjut. Malang: UB Press.

Atikah, T. A. (2013). Pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu varietas Yumi F1 dengan pemberian berbagai bahan organik dan lama inkubasi pada tanah berpasir. Anterior Jurnal, 12(2), 6–12.

Dewi, Y. S., & Tresnowati. (2012). Pengolahan sampah skala rumah tangga menggunakan metode komposting. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S, 8(2).

Gao, M., Li, J., & Zhang, X. (2012). Responses of soil fauna structure and leaf litter decomposition to effective microorganism treatments in Da Hinggan Mountains, China. Chinese Geographical Science, 22(6), 647–658

Handayani, G., Ginting, J., & Haryati. (2015). Pengaruh dosis dan waktu pemberian abu jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar (Ipomea batatas L). Jurnal Agroteknologi.

Hardjowigeno, S. (2003). Ilmu tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Haryadi, D., Husna, Y., & Sri, Y. (2015). Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica alboglabra L). Universitas Riau.

Jusuf, L. (2006). Potensi daun gamal sebagai bahan pupuk organik cair melalui perlakuan fermentasi. Jurnal Agrisistem, 2(1).

Kementerian Pertanian. (2012). Buku informasi sayuran dan tanaman obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura.

Khusmiati, T. (2001). Pemanfaatan gulma sebagai bahan dalam pembuatan kompos dengan menggunakan berbagai aktivator dan inokulum mikroorganisme. Dalam Konferensi Nasional HIGI.

Kusuma, M. E. (2012). Pengaruh beberapa jenis pupuk kandang terhadap kualitas bokashi. Jurnal Ilmu Hewan Tropika, 1(2), 41–46.

Lingga, P., & Marsono. (2000). Petunjuk penggunaan pupuk (Edisi XVII). Jakarta: Penebar Swadaya.

Nasir. (2009). Pengaruh penggunaan pupuk bokashi pada pertumbuhan dan produksi padi, palawija, dan sayuran. Departemen Pertanian. Retrieved from http://www.deptan.go.id

Novizan. (2004). Petunjuk pemupukan yang efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Pangaribuan, A., Armaini, & Edison, A. (2016). Pengaruh pemberian pupuk bokashi dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L). Universitas Riau.

Parnata, A. S. (2010). Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.

Purwono, & Purnamawati, H. (2007). Budidaya delapan jenis tanaman pangan unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Samadi, B. (2002). Teknik budidaya mentimun hibrida. Yogyakarta: Kanisius.

Stoffella, P. J., & Kahn, B. A. (2001). Compost utilization in horticultural cropping systems. Washington, D.C.: Lewis Publishers.

Sumpena, U. (2002). Budidaya mentimun intensif dengan mulsa secara tumpang gilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sutanto, R. (2002). Penetapan pertanian organik: Permasyarakatan dan pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Sutedjo, M. M. (2002). Pupuk dan pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Widyanto. (2007). Petunjuk pemupukan. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Winarso, S. (2005). Kesuburan tanah: Dasar kesehatan dan kualitas tanah. Yogyakarta: Gava Media.

Diterbitkan

2023-05-01

Terbitan

Bagian

Articles