Intersemiosis dan Resemiotisasi dalam Iklan Djarum 76 Berjudul “Jin Online”: Analisis Wacana Multimodal

Abstrak

Penelitian ini menggunakan kerangka analisis wacana multimodal (MDA) untuk mengkaji cara iklan rokok Djarum 76 berjudul "Jin Online". Studi ini berfokus pada bagaimana iklan tersebut berhasil menyiasati undang-undang periklanan di Indonesia yang melarang penggambaran langsung rokok atau aktivitas merokok. Analisis ini berpusat pada dua konsep semiotik sosial: intersemiosis dan resemiotisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memberikan deskripsi yang rinci dan komprehensif tentang bagaimana berbagai mode semiotik dalam iklan dimanfaatkan dan diintegrasikan. Analisis visual dipandu oleh kerangka semiotik sosial dari Gunther Kress dan Theo van Leeuwen (2006) dalam buku Reading Images. Data bahasa verbal dianalisis menggunakan Teori Linguistik Fungsional Sistemik oleh Halliday (1985). Konsep intersemiosis dan resemiotisasi masing-masing didasarkan pada kerangka yang dikembangkan oleh Kay O’Halloran (2005) dan Rick Iedema (2003). Sumber data penelitian ini adalah video iklan "Jin Online" yang diunduh dan dibagi menjadi 13 adegan untuk pemeriksaan sistematis setiap mode semiotik. Hasil analisis intersemiosis menunjukkan bahwa iklan ini didominasi oleh hubungan intersemiosis yang bersifat paralel dan aditif, di mana mode verbal dan visual secara konsisten saling memperkaya pesan keseluruhan. Sementara itu, analisis resemiotisasi mengungkap bagaimana iklan tersebut berhasil merekontekstualisasi sosok jin tradisional Jawa menjadi figur yang modern. Iklan ini secara strategis memanfaatkan popularitas kultural perusahaan transportasi Gojek pada tahun 2018, dengan menafsirkan ulang elemen-elemen kunci seperti slogan, proses pemesanan, dan helm ikonis pengemudinya.