Pengaruh pemberian pupuk super palmas dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

Authors

  • Ramadiatno Ramadiatno Universitas Asahan
  • Cik Zulia Universitas Asahan
  • Deddy Wahyudin Purba Universitas Asahan

Abstract

This study aims to analyze the effect of Super Palmas fertilizer and cow manure on the growth and production of cucumber plants (Cucumis sativus L.). The experiment was conducted by giving Super Palmas fertilizer alone at a concentration of 36 ml/liter of water/plot and cow manure at a dose of 1 kg/plot. The results showed that giving Super Palmas fertilizer alone was able to increase plant length up to 24.06 cm, number of branches 8.06 branches, flowering age 26.11 days, fruit weight per sample plant 1.08 kg, number of fruits per sample plant 5.36 fruits, and fruit weight per plot 1.54 kg/plot. Meanwhile, giving cow manure alone resulted in a plant length of 20.52 cm, number of branches 6.21 branches, flowering age 27.04 days, fruit weight per sample plant 0.59 kg, number of fruits per sample plant 4.24 fruits, and fruit weight per plot 1.25 kg/plot. The interaction between Super Palmas fertilizer and cow manure did not show any significant effect on all observed parameters. These results indicate that both types of fertilizer are more effective in increasing the growth and production of cucumbers when given singly than in combination.

References

Azzamy. (2015). Fungsi dan manfaat pupuk daun. Retrieved from www.mitalom.com./fungsi-dan-manfaat-pupuk-daun

Cahyono, B. (2006). Timun. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Harist. (2004). Keunggulan mentimun Hercules. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hartatik, W., & Setyorani, D. (2012). Pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman. Bogor: Badan Penelitian Litbang Pertanian, Balai Penelitian Tanah.

Hartatik, W., & Widowati, L. R. (2006). Pupuk kandang. Retrieved from www.balittanah.litbang.pertanian.go.id/buku_ajar

Hartatik, W., & Widowati, L. R. (2010). Pupuk organik dan pupuk hayati. [PDF file].

Hartatik, W., & Widowati, L. R. (2006). Pupuk kandang (pp. 59-82).

Irianto. (2010). Kondisi tanah di lahan pertanian. Bogor: Balai Penelitian Bogor.

Jumin. (2010). Dasar-dasar agronomi. Jakarta: Grafindo Press.

Kementerian Pertanian. (2012). Buku informasi sayuran dan tanaman obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Sayuran dan Tanaman Obat.

Kurniawati, H. Y. (2015). Pengaruh pemberian pupuk organik cair dan dosis pupuk NPK (15:15:15) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L). (Undergraduate thesis). Universitas Lampung, Lampung.

Laksminiwati. (2014). Panduan praktis budidaya mentimun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mashur. (2001). Vermikompos (kompos sapi) pupuk organik berkualitas dan ramah lingkungan. Mataram: Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Novizan. (2005). Petunjuk pemupukan yang efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rinsema, W. T. (1993). Pupuk dan cara pemupukan. Jakarta: Bharata Karya Aksara.

Rukmana, R. (2010). Budidaya mentimun. Jakarta: Kanisius.

Santoso, H. B. (2002). Pupuk organik. Yogyakarta: Kanisius.

Simanungkalit, D. A., Suriadikarta, R., Saraswati, D., Setyorini, D., & Hartatik, W. (Eds.). (n.d.). Pupuk kandang, pupuk organik, dan pupuk hayati (Organic fertilizer and biofertilizer). Bogor: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Solihin, A. (2015). Pengaruh variasi kotoran sapi (padat dan cair) dan limbah cair tahu fermentasi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. (Undergraduate thesis). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sudirja, R. (2007). Standar mutu pupuk organik dan pembenah tanah. Modul Pelatihan Pembuatan Kompos. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja, Lembang.

Sumpena, U. (2001). Budidaya mentimun intensif dengan mulsa secara tumpang gilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sumpena, U. (2006). Budidaya mentimun. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Sumpena, U. (2007). Budidaya mentimun intensif dengan mulsa secara tumpang gilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sunarjono, H. H. (2007). Bertanam 30 jenis sayur (pp. 109-114). Jakarta: Penebar Swadaya.

Sutanto, R. (2002). Pertanian organik. Jakarta: Kanisius.

Sutanto, R. (2005). Penerapan pertanian organik: Pemasyarakatan pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Wahyudi, L. (2011). Syarat tumbuh mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2024-04-30

Issue

Section

Articles