PROPORSI DAN KADAR PROKSIMAT BAGIAN TUBUH IKAN SIBERO SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PRODUK PANGAN PERIKANAN
Abstract
Ikan sibero (Hampala macrolepidota) merupakan ikan air tawar hasil tangkapan para nelayan di daerah sungai silau Kota Tanjungbalai. Namun banyaknya hasil tangkapan ikan tersebut berbanding terbalik dengan hasil penjualannya. Ikan sibero bukan ikan favorit untuk di konsumsi dikarenakan bahwa ikan sibero diketahui memiliki tulang yang banyak sehingga susah untuk di konsumsi. Namun dengan pengolahan yang khusus ikan sibero ini dapat menjadi suatu bahan baku yang diminati masyarakat dikarenakan daging ikan sibero memiliki nilai gizi yang baik dan rasanya enak. Tujuan dalam penelitian adalah mengetahui kandungan gizi ikan sibero melalui komposisi kimia yang meliputi proksimat terhadap proporsi bagian tubuh dan meningkatkan potensi ikan sibero sebagai produk pangan yang memiliki nilai tambah melalui informasi dari kandungan gizi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode expriment. Parameter yang diamati adalah analisa proksimat terhadap proporsi bagian tubuh ikan sibero. Hasil Penelitian yang dilakukan yaitu ikan sibero berdasarkan proporsi bagian tubuh ikan sibero terbagi tiga bagian yaitu (1)Caput/bagian kepala, (2)Truncus/bagian badan, dan (3)Cauda/bagian ekor. Perbadingan komposisi kimia proporsi bagian tubuh terhadap kandungan kadar air didapatkan nilai tertinggi pada bagian truncus (64,19%) dan nilai terendah pada caput (57,11%). Kadar abu tertinggi pada bagian caput (2,37%) dan terendah pada bagian cauda (1,90%). Protein tertinggi pada bagian caput (18,66%) dan terendah pada bagian cauda (14,42%). Lemak didapatkan nilai tertinggi pada bagian caput (21,66%) dan nilai terendah pada bagian cauda (11,87%). Nilai Karbohidrat tertinggi pada bagian cauda (8,85%) dan nilai terendah pada bagian caput (0,20%).
Kata kunci : Ikan sibero, Hampala macrolepidota, kandungan gizi, proporsi bagian tubuh, Tanjungbalai
Full Text:
PDFReferences
Anjarsari, Bonita. 2010. Pangan Hewani (Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi). Graha Ilmu. Bandung
Association of Official Analytical Chemist [AOAC]. (2005). Official methods of analysis (18 End). Association of Official Analytical Chemist Inc. USA: Mayland
Belitz HD, Grosch W, Schieberle P. 2009. Food Chemistry. Ed rev ke-4. Verlag: Springer
Day JH. 1967. A Monograph on the Polychaete of Southern Africa. Part 1 & 2. Trustees. London: The British Museum (Natural History).
Ilyas. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. CV. Paripurna. Jakarta.
Inger RF, and Chin PK. 1962. Fieldiana Zoology. The Freshwater Fishes of North Borneo. 45:1-268.
Iskandar, Rina dan Fitriadi, S. 2017. Analisa Proksimat Pakan Hasil Olahan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Ziraa’ah, 42(1), 65-68.
Makmur S, Mutmainnah D, Subagdja. (2017). Pengelolaan ikan hampal (hampala macrolepidota kuhl & Van hasselt 1823) di danau ranau, Sumatera selatan dan lampung, Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. Vol. 9 No. 2. 61-70.
Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. PT Bina Cipta. Bandung.
Smith. 1945. The fresh water fishes of Siam or Thailand Smithsonian. United States National Museum Bulletin Washington. USA. 57-59 p.
Weber M, and LF de Beaufort. 1916. The Fishes of the lndo-Australian Archipelago III. Ostariophysi: II Cyprinoidea, Apodes. Synbranchii. Brill, Leiden.
Sediaoetama AD, 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat. Jakarta.
Sudarmadji S, dkk. 2007. Prosedur Analisis Untuk Bahan Makan Dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta
Suparjo, P. 2010. Reposisi Tanaman Pakan dalam Kurikulum Fakultas Peternakan. Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak.
Suwedja. 2011. Biokimia Hasil Perikanan. Jakarta: Media Prima Aksara
Yulindra T, Dwi TS, Suprayitno E. 2013. Pengaruh konsentrasi residu daging ekstraksi albumin ikan gabus (Ophiocephalus striatus) yang berbeda terhadap kualitas sosis ikan. THPi Student Journal 1(2): 51-60.
Refbacks
- There are currently no refbacks.