ANALISIS PEMILIHAN MATA PELAJARAN FISIKA PADA UNBK BERDASARKAN MINAT BELAJAR SISWA
Abstract
Fisika merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sains (IPA). Oleh sebab itu, karakteristik fisika pada dasarnya sama dengan karakteristik sains pada umumnya. Pada dasarnya fisika merupakan mata pelajaran yang cukup menarik untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan ujian nasional berbasis kompetensi (UNBK) menuntut siswa agar memilih mata pelajaran peminatan. Hal tersebut menyebabkan banyak siswa yang tidak memilih mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata minat belajar fisika siswa di delapan sekolah yaitu (1) SMA Negeri 1 Padangsidimpuan bernilai 66 pada kategori “Cukup Baik”, (2) SMA Negeri 2 Padangsidimpuan bernilai 65 pada kategori “Cukup Baik”, (3) SMA Negeri 3 Padangsidimpuan bernilai 65 pada kategori “Cukup Baik”, (4) SMA Negeri 4 Padangsidimpuan bernilai 65 pada kategori “Cukup Baik”, (5) SMA Negeri 5 Padangsidimpuan bernilai 68 pada kategori “Cukup Baik”, (6) SMA Negeri 6 Padangsidimpuan bernilai 65 pada kategori “, (7) SMA Negeri 7 Padangsidimpuan bernilai 64 pada kategori “Cukup Baik” dan (8) SMA Negeri 8 Padangsidimpuan bernilai 65 pada kategori “Cukup Baik”. Sehingga nilai rata-rata minat belajar fisika siswa adalah 66 berada pada kategori “Cukup Berminat” dalam pemilihan mata pelajaran fisika di Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kata Kunci : Minat Belajar Fisika, UNBK.
Full Text:
PDFReferences
Gulo, Yosefin Sulistyawantic. (2016). Minat Siswa Kelas XI IPA Terhadap Mata Pelajaran Fisikadi Kabupaten Nias Barat. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.
Hamruni, (2012). Strategi Pembelajaran, Yogyakarta, Insan Madani.
Kunandar. (2010). Guru Profesional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta, Rajawali Pers.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013. Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas.
Shoimin Aris. (2016). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Badung: PT. Remaja Rosdakarya
Yusuf, Iwan Awaluddin. (2011). Bahas Tuntas Langkah-langkah Penelitian Survei. Jakarta. Bincang Media. WordPress.com
Refbacks
- There are currently no refbacks.