KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN DUKUNGAN KELUARGA DI DESA TANDEM HULU I KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2020
Abstract
ABSTRACT
The family planning program is one way to suppress population growth. However, the phenomenon in some communities regarding family planning is that there are values, culture and norms that have not been able to accept birth control programs and think that family planning is not in accordance with the values believed so that the family also does not provide support.. The purpose of this study was to analyze the socio-cultural relationship and family support with family planning participation.This research is a quantitative study with a cross sectional approach. The research was conducted in the area of Puskesmas Kota Datar, Tandem Hulu I Village. The study population was 1,711 people and the sample was 324 people. Simple random sampling. Data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with chi-square test at the 95% confidence level ( = 0.05). The results showed that socio-culture and family support were related to family planning participation in the working area of the Puskesmas Kota Datar, Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak District, Deli Serdang Regency, p <0.05. Mothers who do not support socio-culture and get support from family tend to use contraceptives, and mothers who support socio-culture and do not get support from their husbands tend not to use contraceptives.
Keywords: Socio-Culture, Family Support, Participation in Family Planning
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. (2015). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, proses DanPraktik Keperawatan (Cetakan 2). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Aritonang, J. (2015). Hubungan Budaya Patriarki terhadap Keputusan WUS Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan Tahun 2010,. Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.
Assalis, H. (2015). Hubungan sosial budaya dengan pemilihan metode kontrasepsi. Jurnal Kesehatan, VI(2), 142–147.
Badan Pusat Statistik. (2015). Profil Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: BPS.
Badan Pusat Statistik. (2016). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.
BKKBN. (2016). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (Cetakan 2). Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
BKKBN. (2017). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
BKKBN. (2018). Panduan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi dalamProgram Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
BKKBN. (2019). Laporan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
BPS. (2018). Proyeksi Jumlah Penduduk 2020 Menurut Provinsi (SUPAS 2015). Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).
Friedman, M. (2015). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset , Teori dan Praktik (Edisi ke-7). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hartanto, H. (2017). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi (Cetakan 4). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kaplan, & Sadock, B. J. (2015). Buku Ajaran Psikiatri Klinis (Cetakan 5). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Koentjaraningrat. (2014). Pengantar Ilmu Antropologi (Cetakan 4). Jakarta: Rineka Cipta.
Manuaba, I. G. B. (2014). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Manuaba, I. G. B. (2016). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (Cetakan 6). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Musdalifah. (2013). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja Puskesmas Lampa, Duampanua, Pinrang. Universitas Hasanudin Makasar.
Noorkasiani, Heryati, & Ismail, R. (2016). Sosiologi Keperawatan (Cetakan 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Puspitasari, D., & Nurunniyah, S. (2016). Dukungan Keluarga dalam Keikutsertaan KB pada Pasangan Usia Subur di Desa Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 2(3), 93–98.
Rakhmah, A. N., Keilmuan, B., Maternitas, K., Keperawatan, F., Syiah, U., Banda, K., … Aceh, B. (2017). Keikutsertaan Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Pada Pasangan Usia Subur Ditinjau Dari Aspek Sosial Dan Budaya. Idea Nursing Journal, 8(1), 58–62.
Ranjabar, J. (2016). Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar (Edisi 3). Bogor: Ghalia Indonesia.
Sarafino, E. P. (2014). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. USA: John Wiley & Sons.
Setiadi, E. M. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Cetakan 3). Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
Setiowati, T. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor KB Golongan Risiko Tinggi di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Skripsi.
Suratun, S., Tien, H., & Rusmiati, S. (2017). Pelayanan Keluarga Verencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.
Wiknjosastro, H. (2015). Ilmu Kebidanan (Cetakan 8). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wulandari, S. (2015). Hubungan Faktor Sosial Budaya dengan Keikutsertaan KB IUD di Puskesmas Merangsan kota Yogyakarta Tahun 2013. Jurnal Medika Respati, 10(1), 1907–3887.
Refbacks
- There are currently no refbacks.