TEKNIK PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM SARINGAN PASIR LAMBAT (DOWNFLOW) YANG BERSUMBER DARI DI SUNGAI ASAHAN
Abstract
ABSTRAK
Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup baik untuk memenuhi kebutuhan maupun menopang hidupnya secara alami. Beberapa sumber air yang tersedia, penduduk Indonesia sebagian besar menggunakan air permukaan terutama air sungai dan air sumur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kementrian lingkungan Hidup (KLH) pada tahun 2022 bahwa 70– 75 % sungai di 33 provinsi Indonesia telah tercemar. Polutan dominan yang mencemari sungai berasal dari limbah domestik (limbah berasal dari rumah tangga). Untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat mengenai kebutuhan air bersih, maka perlu disesuaikan teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana dengan saringan media berbutir yaitu pasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem SPL dalam menaikkan nilai pH belum menunjukkan hasil yang siginifikan. Penyaringan dengan ketebalan pasir 110 cm merupakan saringan paling efektif karena mampu menaikkan pH dari 7 Untuk parameter kekeruhan pada ketebalan pasir 110 cm mengurangi kekeruhan dari 66 NTU menjadi 43 NTU dengan debit air 0,0302 m3/jam dan kecepatan 0,1 m/jam. Ketebalan pasir 110 cm mengurangi kekeruhan dari 90 NTU menjadi 10 NTU dengan debit air 0,0156 m3/jam dan kecepatan 0,11 m/jam. Ketebalan pasir 70 cm mengurangi kekeruhan dari 90 NTU menjadi 6 NTU dengan debit air 0,0288 m3/jam dan kecepatan 0,188 m/jam. Hal ini menunjukkan variasi ketebalan pasir untuk sistem SPL sangat berpengaruh untuk mengetahui efektifitas saringan dalam mengolah air menjadi air bersih terutama pada parameter kekeruhan.
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YPAC
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Krisan.
Capman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak HSP-Health Services Program. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum. Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
Desfauz, Evi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Asphixia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir yang Dirawat Di RSU Dr. Pimgadi Medan Tahun 2007-2008. Thesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara.
Fatmah. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Gibney, Michael. 2009. Gizi Kehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Hadi, H.. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar FK-UGM:Yogyakarta.
Hadini, Purwadani Sophia Nur. 2010. Hubungan Anemia Gravidarum pada Kehamilan Aterm dengan Asfiksia
DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v8i2.2834
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.