PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN DEWA (Gynura procumbens) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Abstract
ABSTRAK
Dalam upaya peningkatan produksi budidaya perikanan, hingga saat ini penggunaan pestisida masih dianggap penting sebagai salah satu tahapan dalam proses produksi, terutama pada akuakultur skala tradisional dan modern. Pestisida digunakan untuk membasmi hama yang menyerang ikan budidaya, seperti: predator, alga, jamur, parasit, atau ikan lain yang bersifat kompetitor dalam persaingan ruang dan makanan yang dapat mengurangi tingkat produksi.
Eksperimen laboratorium adalah penelitian yang dilakukan dalam ruangan terkontrol, menggunakan 3 perlakuan termasuk kontrol dengan 3 ulangan. Tahapan dalam penelitian ini meliputi, Penelitian Pendahuluan Penelitian ini dilakukan untuk menentukan dosis yang akan digunakan dalam penelitian inti. Dosis yang digunakan dalam penelitian pendahuluan adalah 100 ppm. Terdapat 1 kontrol dan 1 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan.
Penelitian ini dilaksanakan selama 96 jam dengan waktu aklimatisasi selama 3 hari. Adapun benih ikan yang digunakan adalah benih ikan nila. Pengamatan penelitian ini meliputi tingkat kelangsungan hidup dan pengamatan organ yaitu insang dan hati.
Kata kunci : Oreocromis niloticus, kelulushidupan ,pengamatan organ.
Full Text:
PDFReferences
Afrianto, Edi dan Evi Liviawati, Pengendalian hama dan penyakit ikan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1995 ).
Arie, U. 1998. Pembenihan dan Pembesaran Nila GIFT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Arifin Z. 1991. Hasil Penelitian Komoditas Patin. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bsalitkanwar Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Boyd CE, Lichkoppler F. 1979. Water Quality Management in Pond Culture. Auburn University, Albama
Djarijah, A.S. 2002. Nila Merah (Pembenihan dan Pembesaran Secara Intensif). Kanisius. Yogyakarta.
Effendi I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor
Jobling M, Gomes E, Diaz J. 2002. Feed types manufacturer and ingredient. Di dalam: Houlihan D, Boujard T, Jobling M (editor). Food Intake in Fish. Blackwell Science Ltd. Osney Mead. Oxford. hlm. 31-39
Lagler KF. 1972. Freshwater Fisheries Biology. Win. C. Brawn Company Publ. Dubuque, Iowa
Nabib R dan FH Pasaribu. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Bogor . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor. 158 hal
Paldy et al., (1988), Amaraneni, S.R. 2002. Persistence Of Pesticides In Water,
Prasetyo, E. 2005.http//www.morfologinilagift.co.uk./pfk/pages/eem/php.news=547.
Rohman, M. 1986. Efektifitas Bungkil Biji Teh (Saponin) Sebagai Pemberantas Ikan Liar di Tambak. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Turner. 1896. Fish Pathology. Edisi III. W.B.Saunders, London, Edinburgh, Philadelphia, St Louis, Sydney, Toronto. 472 hal.
Santoso B. 1999. Ikan Mas: Mengungkap Teknik Pemeliharaan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Sediment and Fish From Fish Farms In Kolleru Lake, India. J. Sci. food.Agric. 82:918-923
Suyanto (1994), Nila. Penebar Swadaya, Jakarta
Sugianto. 1984. Tanaman-tanaman beracun. Penerbit Widjaya. Jakarta.
Suyanto, 1993. Nila. Penebar Swadaya. Jakarta. 105 hlm
DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v2i3.182
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.