PENGEMBANGAN MODUL BK BIDANG PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBINA RAPPORT SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan modul BK bidang pribadi sosial untuk meningkatkan kemampuan membina rapport yang layak secara isi, dan (2) mendeskripsikan tingkat keterpakaian modul BK bidang pribadi sosial untuk meningkatkan kemampuan membina rapport siswa oleh Guru BK/Konselor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan mengikuti langkah pengembangan model ADDIE. Subjek uji coba penelitian terdiri dari tiga orang ahli untuk uji kelayakan, dan delapan orang Guru BK/Konselor untuk uji keterpakaian. Penelitian dilakukan dengan uji coba produk penelitian dan Focus Group Discussion (FGD). Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik nonparametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) modul BK bidang pribadi sosial untuk meningkatkan kemampuan membina rapport dinilai layak dimanfaatkan oleh Guru BK/Konselor dalam memberikan pelayanan konseling, dan (2) tingkat keterpakaian modul BK bidang pribadi sosial untuk meningkatkan kemampuan membina rapport dengan teman sebaya dinilai tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa produk penelitian yang dihasilkan dinyatakan layak dan dapat diimplementasikan untuk membantu siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan membina rapport. Dengan demikian produk hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diperkenalkan dan digunakan oleh Guru BK/Konselor di sekolah lanjutan tingkat atas.
Kata Kunci: Modul BK, Bidang Pribadi Sosial, Membina Rapport
Full Text:
PDFReferences
Ansyar, S. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan oleh Kartono, K. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Ditjen PMPTK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Depdiknas.
Drolet, A. L., & Morris, M. W. (2000). “Rapport in Conflic Resolution: Accounting for how face-to-face contact fosters mutual cooperation in mexed-motive conflicts”. Journal of Experimental Social Psychology, 36 (1): 26-50.
Gladding, S.T. (2012). Konseling: Profesi yang menyeluruh. Terjemahan oleh Winarmo & Lilian. Jakarta: Indeks.
Hurlock, E.B. (1980. Psikologi Perkembangan. Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
KPAI (2017). Diperoleh 20 Agustus 2018 diperoleh dari www.detik.com.
Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Jakarta: Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Riswandi. (2013). Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Terjemahan oleh Shinto B. Adelar & Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian: Pendidikan & pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Sugiyono. (2012). Metode Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Jakarta: Alfabeta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
Vallano & Compo. (2011). “A Comfortable Witness Is a Good Witness: Rapport-building and susceptibility to misinformation in an investigative mock-crime interview”. Research Report. USA: Florida International University & University of Pittsburgh at Greensburg.Willis, S. S. (2010). Konseling Individual: Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.