PELATIHAN UMKM PENGOLAHAN BAYAM LOKAL MENJADI KERIPIK UNGGULAN DESA PUNGGULAN

Halimatussaddiah Marpaung, Fadlin Firdaus, Jumiatik Jumiatik, Ahmad Rifandy Siregar, Bella Anastasya Panjaitan, Anre Juliato Simatupang, Suherna Suherna, Syafdilla Amanda Putri

Abstract


ABSTRAK

 

Pada umumnya, permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat desa dan pelaku umkm desa punggulan Kecamatan Air Joman adalah rendahnya tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman bayam yang banyak di tanam di desa punggulan tetapi masih dalam penjulan bayam tanpa adanya pengolahan yang dapat menciptakan produk inovasi baru dari bayam yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga munculnya inovasi baru yaitu Keripik Bayam. Bayam yang diolah menjadi keripik, akan ada penambahan nilai jual di pasaran terhadap komoditas bayam dan memunculkan lapangan kerja dan usaha bagi petani bayam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ceramah dan demontrasi. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu berjumlah 32 yang terdiri dari 8 para pelaku UMKM, 9 ibu PKK, 6 perangkat desa, 6 pemuda-pemudi setempat, serta 3 orang masyarakat sekitar desa Punggulan. Kegiatan ini terdiri atas 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Keripik bayam memiliki berbagai macam kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti folat yang memperlancar aliran darah sehingga bisa mengatasi tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan mata karena keripik bayam kaya akan vitamin A. Selain itu, keripik bayam juga mengandung anti inflamasi yang berfungsi mencegah gejala peradangan pada sendi, dan lain sebagainya. Selain karena enak, keripik bayam merupakan salah satu cemilan yang bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.Kendala yang dirasakan mitra pasca kegiatan adalah semua peralatan yang digunakan masih manual dalam pembuatan keripik bayam sehingga produk yang dihasilkan masih sangat terbatas jumlahnya sehingga sulit memenuhi permintaan pasar. Dalam konteks ini, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi dalam proses pembuatan keripik bayam. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kendala ini termasuk:  Pengembangan teknologi, pelatihan dan peningkatan keahlian, pengadaan peralatan, pasar dan pemasaran, evaluasi terus menerus.

 

Kata Kunci : UMKM, Pengolahan Bayam Lokal, Unggulan

 

ABSTRACT

 

In general, the economic problems faced by villagers and umkm actors in punggulan village, Air Joman District are the low level of knowledge about the utilization of spinach plants that are widely planted in punggulan village but still in the sale of spinach without any processing that can create new innovative products from spinach that have a higher selling value so that the emergence of new innovations, namely Spinach Chips. Spinach processed into chips, there will be an additional selling value in the market for spinach commodities and create jobs and businesses for spinach farmers. The methods used in this research are lecture and demonstration methods. The participants who participated in this activity amounted to 32 consisting of 8 MSME players, 9 PKK mothers, 6 village officials, 6 local youths, and 3 people from the surrounding community of Punggulan village. This activity consists of 3 (three) stages of activity, namely: preparation, implementation, and evaluation. Spinach chips have a variety of ingredients that are beneficial to the health of the body such as folate which facilitates blood flow so that it can overcome high blood pressure, maintain eye health because spinach chips are rich in vitamin A. In addition, spinach chips also contain anti-inflammatory which functions to prevent symptoms of inflammation in the joints, and so on. Apart from being delicious, spinach chips are one of the snacks that can be consumed by various groups of people ranging from small children to adults. The obstacle felt by partners after the activity is that all the equipment used is still manual in making spinach chips so that the products produced are still very limited in number, making it difficult to meet market demand. In this context, efforts need to be made to increase production capacity and efficiency in the process of making spinach chips. Some measures that can be taken to overcome this constraint include:  Technology development, training and skill upgrading, equipment procurement, market and marketing, continuous evaluation.

 

Keywords: UMKM, Local Spinach Processing, Featured


Full Text:

PDF

References


U. Mikro and D. A. N. Menengah, “PERAN UMKM,” vol. 11, no. 1, pp. 33–64, 2017.

I. R. Zaelani, “Peningkatan Daya Saing Umkm Indonesia,” J. Transbord., vol. 3, no. 1, pp. 15–34, 2019, doi: 10.23969/transborders.v3i1.1746.

E. Susanti and I. Kudus, “Pengembangan Usaha Mikro Dan Kecil Berdasarkan Kabupaten Sumedang,” J. Din. Pengabdi., vol. 5, no. 2, pp. 271–285, 2020.

N. Fauza et al., “Mewujudkan produk unggulan daerah melalui pelatihan dan pemasaran nugget bayam,” Unri Conf. Ser. Community Engagem., vol. 3, pp. 499–505, 2021, doi: 10.31258/unricsce.3.499-505.

J. Jumiati et al., “Pelatihan Pembuatan Keripik Bayam Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Labalawa, Kota Baubau,” SELAPARANG J. Pengabdi. Masy. Berkemajuan, vol. 7, no. 2, p. 1356, 2023, doi: 10.31764/jpmb.v7i2.14701.

Y. Fitriyah Ningsih et al., “Pendampingan Inovasi Produk Keripik Daun Bayam Bernilai Jual Tinggi Di Dusun Pucang Rt 003 Kabupaten Pasuruan,” pp. 67–73.

S. A. Febriyanti and N. Windirah, “Pelatihan Pembuatan Keripik Bayam Sebagai Alternatif Usaha Rumah Tangga,” Tribut. J. Community Serv., vol. 2, no. 2, pp. 78–84, 2021, doi: 10.33369/tribute.v2i2.18539.

R. R. Deri, N. Nurhayani, S. Mahaputra, and E. Triyandi, “Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring,” J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 10, no. 1, p. 75, 2020, doi: 10.30999/jpkm.v10i1.829.

H. Widyastuti et al., “Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Program Pengolahan Keripik Bayam serta Branding dan Marketing Pada KWT Flamboyan, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara,” J. Pus. Inov. Masy., vol. 4, no. 1, pp. 50–61, 2022, doi: 10.29244/pim.4.1.50-61.

S. Sumiyati, “Perbedaan metode demonstrasi dan ceramah terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam,” Wiyata Dharma J. Penelit. dan Eval. Pendidik., vol. 6, no. 1, pp. 56–63, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/wd/article/view/3360

Arman Syah Putra, “Perbandingan Efektifitas Sistem Pembelajaran Online Dan Offline Di Era New Normal,” Semin. Nas. Pendidik. FKIP UNMA, pp. 304–311, 2021.

A. F. A. Q, I. Maflahah, and A. Rahman, “Pengaruh Jenis Pengemas Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Produk Nugget Gembus,” Agrointek, vol. 10, no. 2, p. 71, 2016, doi: 10.21107/agrointek.v10i2.2468.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.