RESPON VARIASI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN URINE KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh media tanam dan pengaruh pemberian urine kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (A ascalonicum L.) serta interkasi kedua perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan Faktor pertama adalah Media Tanam (M) yang terdiri atas M1 : Kompos : Pupuk Kotoran Sapi : Cocopeat (2:1:1), M2 : Kompos : Pupuk Kotoran Sapi : Cocopeat (1:2:1) dan M3 = Kompos : Kotoran Sapi : Cocopeat (1:1:2) dan Faktor kedua adalah urine kelinci (P) yang terdiri atas P0 = 0 ml/tanaman (Kontrol), P1 = 500 ml/tanaman dan P2 = 1000 ml/tanaman, yang terdiri dari 9 kombinasi dan 3 ulangan, dimana setiap ulangan terdiri dari 9 tanaman dengan total tanaman 243 tanaman. Parameter penelitian ini terdiri atas jumlah daun (helai), panjang daun (cm), jumlah anakan (buah), jumlah umbi per sampel (buah), diameter umbi per sampel (cm), berat basah umbi per sampel (g) dan berat kering umbi per sampel (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan beberapa media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun dan jumlah anakan, tetapi berpengaruh nyata terhadap panjang daun dan berat umbi persampel serta berpengaruh sangat nyata terhadap parameter diameter umbi dan berat kering umbi, Media tanam terbaik yaitu pada M2 (kompos : kotoran sapi: cocopeat/1:2:1). Pada Perlakuan urine kelinci berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun, panjang daun, jumlah anakan, berat basah per sampel, berat kering per sampel dan diameter umbi, perlakuan terbaik pada P2 (1000 ml/tanaman).
Kata kunci : Media tanam, Bawang merah, Urine kelinci
ABSTRACT
This study aims to determine: The effect of planting media and the effect of rabbit urin on the Growth and Production of Shallots (A ascalonicum L.) and the interaction of the two treatments. This study used a factorial randomized block design (RAK) with the first factor being Planting Media (M) and the second factor being rabbit urine (P) consisting of 9 combinations and 3 replications, where each replication consisted of 9 plants with a total of 243 plants. This study consisted of 2 treatments, namely planting medium (M) as the first factor consisting of M1 : Compost : Cow Manure : Cocopeat (2:1:1), M2 : Compost : Cow Manure : Cocopeat (1:2:1 ) and M3 = Compost: Cow Manure: Cocopeat (1:1:2) and the provision of rabbit urine (P) as the second factor consisting of P0 = no treatment (Control), P1 = 100 ml/plant and P2 = 200 ml/plant . The parameters of this study consisted of the number of leaves (strands), leaf length (cm), number of tillers (fruit), number of bulbs per sample (fruit), tuber diameter per sample (cm), wet weight of tubers per sample (g) and dry weight. tubers per sample (g). The results of this study showed that the treatment of several planting media had no significant effect on the number of leaves and number of tillers, but had a significant effect on leaf length and weight of the sampled tubers and had a very significant effect on the parameters of tuber diameter and dry weight of tubers. The best planting medium was M2 (compost). :cow dung: cocopeat/1:2:1). The rabbit urine treatment had no significant effect on the number of tubers, but had a very significant effect on the number of leaves, leaf length, number of tillers, wet weight per sample, dry weight per sample and tuber diameter, the best treatment at P2 (1000 ml/plant).
Keyword : Planting Media, Shallots, rabbit urine
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Febri dan Leni. 2016. “Urban Farming : Bertani Kreatif Sayur, Hias dan Buah”. Jakarta : Agriflo.
Astuti, K., Susilawati., dan Rifky, H. 2018. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima pada berbagai Komposisi Media Tanam. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Inderalaya. Sumatera Selatan.
Danapriatna, N. R., Hindersah dan Y. Sastro. 2010. Pengembangan Pupuk Hayati Azotobacter dan Azospirillum Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Penggunaan Pupuk N di Atas 15% pada Tanaman Padi. Ringkasan Eksekutif Hasil-hasil Penelitian. Tahun 2010 p.310-315.
Hanafiah, A. K. 2011. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rajawali Pers.
Mayun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Di Daerah Pesisir. Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Udayana.
Nailul, M., Rizal., dan Mochamad, Bintoro. 2017. Uji Efektivitas Waktu Pemberian dan Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Produksi dan Mutu Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences. Vol. 1, No. 2, Hal. 174-184. P-ISSN : 2549-2934 | E-ISSN : 2549-2942.
Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Bawang Merah. Kementerian Pertanian.
Riyanto, A. B. Patola, E dan Siswandi. 2013. Uji Dosis Dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Bibit Jati Putih. Innofarm. 12(2): 1-13.
Wahyu, D. E. 2013. Pengaruh Pemberian berbagai Komposisi Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 21-29.
Yuliana.,Rahmadani, E., dan Indah Permanasari. 2015. Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Media Gambut. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan. Jurnal Agroteknologi Vol. 5 No.2 : 37.
DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v8i2.2717
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.