KAJIAN PRAKTIK PEDAGOGIK FILSAFAT ILMU DALAM PENDIDIKAN KRISTEN
Abstract
ABSTRAK
Praktik pedagogik filsafat ilmu merupakan implikasi pembelajaran berbagai bidang ilmu
yang terlaksana pada semua strata pendidikan di Indonesia, dimana tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manausia dalam kaitanya sebagai
kholofah bumi yang memelihara dan mengelola bumi itu sendiri untuk kwalitas terbaik
secara terus menerus, lihat Mustansyir (2003). Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan
yang harus dimiliki guru berkenan dengan karakteristik peserta didik dilihat dari berbagai
aspek seperti moral, emosional dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang
guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa
memiliki karakter, sifat, dan minat yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan
kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pedidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru harus mampu
mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas,
dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Seorang guru mampu memotivasi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya. Secara praktik, ada dua bentuk kegiatan yang harus dilakukan
seorang guru secara berkesinambungan, yaitu; memfasilitasi peserta didik untuk
pengembangan berbagai potensi akademiknya dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan potensi nonakademiknya. Ada enam segi kemampuan dan ketrampilan
yang harus dikembangkan oleh seorang guru, yaitu: penetapan tujuan pengajaran,
pengelolaan kelas, pemilihan metode, penyajian pelajaran, penciptaan suasana belajar
yang baik, serta perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pengajaran. Kemampuan yang urus
dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek yang diamati, yaitu: enguasaan terhadap
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Berkomunikasi secara efektif, empati,
dan santun dengan peserta didik. Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Maka dituntut
kinerja yang maksimal dan membutuhkan suatu tanggungjawab yang bulat dan di dalam
sikap yang utuh dalam melaksanakan tugas pelayanannya dalam dunia pendidikan,
demikian juga guru PAK. Tugas yang diemban merupakan pekerjaan yang mulia yaitu
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik yang meliputi penguasaan pengetahuan,
penguasaan metodologi, manajemen, dan sebagainya yang tercermin dalam kinerja guru
yang berkompetensi.
Full Text:
PDFReferences
Enklaar. 2001. Sedjarah Gereja Ringkas. Jakarta: Perpustakaan Nasional Indonesia.
Moh. Usman Uzer. 2003. Menjadi Guru Profesional Bandung: Remaja Rosda Karya,
Sidjabat B. S. 2000. Menjadi Guru Profesional Bandung: Sebuah Perspektif Kristiani,
Misi Prodi PAK dalam https://www.iakntarutung.ac.id/s1-pendidikan-agama-kristen/
(diunduh 20.08.2021).
Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-dasar Filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Suriasomantri, Jujun S. 1996. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Muhadjir, Noeng. 1998. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rake Sarasin
Mustansyir, R dan Munir M. 2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v7i1.2361
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.