EFFECT OF SP-36 FERTILIZER AND MOL (Local Microorganism) OF BAMBOO SHOOT’S APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF TOMATO (Solanum lycopersicum Mill.)

Indon Hamonangan Marpaung, Ansoruddin Harahap, Lokot Ridwan Batubara

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan di Bunut Barat, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan pada
bulan Mei hingga Agustus 2017. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama
adalah pemberian pupuk SP-36 terdiri dari 3 taraf yaitu S0 = 0 kg/ha (0 g/plot), S1 = 100 kg/ha (10 g/plot), S2 = 200 kg/ha (20 g/plot). Faktor yang kedua Pemberian MOL rebung bambu terdiri atas 3 taraf yaitu M0 = 0%, M1 = 25% (25 ml/l air/plot), M2 = 50% (50ml/lair/plot). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah buah per tanaman (buah), produksi per tanaman (g), produksi per plot (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk SP-36 hanya berpengaruh terhadap jumlah buah per tanaman. Sedangkan pemberian MOL rebung bambu hanya berpengaruh terhadap jumlah buah per tanaman. Interaksi pupuk SP-36 dan MOL rebung bambu tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.


Full Text:

PDF

References


Alex, S. 2011. Sayuran dalam Pot (Sayuran Konsumsi Tak Harus Beli). Pustaka Baru Press.

Andoko, A. 2003. Budidaya Rebung Bambu. Kanisius. Yogyakarta.

Ansoruddin. Batubara, LR. Simatupang, HS. 2017. Respon Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis). Bernas

Badan Standarisasi Nasional. 2005. Pupuk SP-36. SNI 02-3769.

Chaniago, Noverina. Safruddin. Kurniawan, Dedi. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Fermentasi Urin Sapi. Bernas

Dewi, I. 2008. Peranan dan Fungsi Fitohormon Bagi Pertumbuhan Tanaman. Bandung. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.

Haryadi, S. S. 2003. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Kencana, P., Widia, W dan Antara, N. 2012. Praktik Budidaya Bambu Rebung Tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSE-KURZ). Team UNUD-USAID-TPC Project. Denpasar.

Lakitan, B. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persadda. Jakarta.

Lindung. 2015. Teknologi Mikroorganisme EM4 dan MOL. Balai Pelatihan Pertanian Jambi Kementrian Pertanian. Jambi.

Marsono, P. S. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Maspari. 2012. Membuat MOL Rebung Bambu. http://gerbangpertanian.com. Diakses 23 Februari 2017.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Pracaya. 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia. Jakarta.

Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Sinaga, Apresus. Ma’ruf, Amar. 2016. Tanggapan Hasil Pertumbuhan Tanaman Jagung Akibat Pemberian Pupuk Urea, SP-36 dan KCL. Bernas

Sugeng, HR. 2006. Bercocok Tanam Sayuran. Aneka Ilmu. Semarang.

Sunarjono. 2010. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Supriyanto, P. 2005. Peningkatan Hasil Kacang Hijau melalui Pemberian Dosis Pupuk Kandang dan Pupuk P. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Pekalongan

Wiryanta, W. T. B. 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Yeremia. 2016. Pengaruh Konsentrasi Mikroorganisme Lokal (MOL) dari Rebung Bambu terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.). Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

Gedung Fakultas Pertanian, Universitas Asahan

Jl. Ahmad Yani No. 1, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara 21214, Indonesia