PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK MELALUI BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLIDER FLY) PADA PROGRAM CSR GAMPONG TERPADU

Abstract

Masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah, menjadi tantangan signifikan di Kota Lhokseumawe yang mengalami banjir besar yang terjadi di 4 kecamatan, yaitu  Kecamatan Muara Dua,Kecamatan Banda Sakti,Kecamatan Blang Mangat,Kecamatan Muara Satu pada Desember 2023 akibat sistem drainase yang tersumbat oleh sampah organik dan anorganik. Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe melalui budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) di Gampong Hagu Teungoh bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Metode yang digunakan melibatkan identifikasi masalah melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat penerima manfaat, pelatihan budidaya maggot, serta dukungan fasilitas untuk penetasan dan pembesaran maggot. Program ini berhasil mengurangi potensi pencemaran dan risiko banjir dengan mengubah sampah organik menjadi produk bernilai ekonomi melalui pemdudidayaan maggot. Pengurangan sampah organik melalui program CSR Gampong Terpadu mencapai 120 kg perbulan. Hasilnya, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 11, 12, dan 13.

Kata kunci: Sampah organik, Maggot BSF, Keberlanjutan lingkungan