PENGEMBANGAN KONSEP DIRI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA REMAJA DI PANTI SOSIAL SIBORONG-BORONG

Paruhum Tiruon Ritonga Janner Pelanjani Simamora2 , Naomi Isabella Hutabarat3 , Urhuhe Dena Siburian4

Abstract


Konsep diri adalah suatu kesadaran seseorang yang dapat mengenai siapa dirinya. Pada awalnya, pada saat masih bayi siapapun belum memiliki konsep diri. Pada masa kanak - kanak dan remaja konsep diri mulai terbentuk, tapi masih sangat tidak stabil. Personal hygiene penting untuk remaja agar remaja dapat mengembangkan dan mengubah konsep diri untuk lebih mengerti arti personal hygiene tersebut dan di mulai dari dalam diri remaja dan diberitahukan kepada remaja dengan berupa promosi kesehatan dan tidak semua orang tahu bagaimana cara menggunting kuku dan pada saat keadaan bagaimana kuku tersebut di gunting dan bagaimana langkah langkah mencuci tangan yang dilakukan oleh Tim pengabdian masyarkat Diploma III Kebidanan Tarutung. Pelaksanaan promosi tersebut berupa teori dan praktek. Materi diberikan dan penyediaan modul dan alat alat praktek dalam mendorong kegiatan ini. Kegiatan tersebut diberikan dan diawasi langsung oleh tim dan setelah dilakukan kegiatan tim masih melakukan pengawasan terhadap remaja yang berada di panti tersebut dan hasilnya 85% remaja melakukan dan mengembangkan diri dengan melakukan personal hygien antara lain cuci tangan dan gunting kuku. Kata Kunci : Konsep diri, personal hygiene, remaja ABSTRACT Self-concept is a person's awareness of who he is. At first, when you were a baby, anyone didn't have a self-concept. In childhood and adolescence the self-concept begins to take shape, but is still very unstable. Personal hygiene is important for adolescents so that adolescents can develop and change self-concepts to better understand the meaning of personal hygiene and it starts from within adolescents and is notified to adolescents in the form of health promotion and not everyone knows how to cut nails and when the conditions are like nails scissors and how the steps for washing hands were carried out by the Tarutung Diploma III Midwifery Community Service Team. The promotion is in the form of theory and practice. Materials are provided and the provision of modules and practical tools to encourage this activity. This activity was given and supervised directly by the team and after the activity the team still supervised the teenagers who were in the orphanage and the result was that 85% of the youth did and developed themselves by doing personal hygiene, including washing hands and nail clippers. Keywords: Self-concept, personal hygiene, adolescents

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Aisyah, S. (2015). Perkembangan peserta

didik dan bimbingan belajar.

Deepublish.

Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran.

GEN, Jakarta: PT Raja grafindo

persada.

Burton, M., Cobb, E., Donachie, P., Judah,

G., Curtis, V., & Schmidt, W. P.

(2011). The effect of handwashing

with water or soap on bacterial

contamination of hands. International

journal of environmental research and

public health, 8(1), 97-104.

Artika, M., Nurhayati, N., & Alioes, Y.

(2017). Hubungan Kebiasaan Mencuci

Tangan dan Memotong Kuku dengan

Kejadian Giardiasis

Asimtomatik. Jurnal Kesehatan

Andalas, 6(1), 70-75.

Depkes, R. I. (2010). Pedoman

Penatalaksanaan Program P2

Diare. Direktorat Jendral

Pemberantasan Penyakit Menular dan

Penyehatan Lingkungan Pemukiman:

Jakarta.

Desmita, D. (2011). Psikologi

Perkembangan Peserta Didik: Panduan

Bagi Orang Tua dan Guru Dalam

Memahami Psikologi Anak Usia SD,

SMP, dan SMA. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Fernanda, M. M., & Sano, A. (2012).

Hubungan antara Kemampuan

Berinteraksi Sosial dengan Hasil

Belajar. Konselor, 1(2).

Frionita, D. P. (2016). “HUBUNGAN

PENGETAHUAN KESEHATAN

KUKU TERHADAP PERILAKU

UNTUK MELAKUKAN PERAWATAN

KUKU “(Studi Korelasional pada Ibu

Rumah Tangga di Rt. 0018 Rw. 012

Kelurahan Penggilingan Kecamatan

Cakung Jakarta Timur) (Doctoral

dissertation, UNIVERSITAS NEGERI

JAKARTA).

Sari, N. (2014). Buku Pintar Kepribadian

Wanita.

Zakarya, Y. N., Dewi, E. I., & Susanto, T.

(2016). Pengaruh Pelatihan Cuci

Tangan Bersih dengan Metode Bermain

Puzzle terhadap Kemampuan

Melakukan Cuci Tangan Anak

Tunagrahita di SDLB-C TPA

Kabupaten Jember (The Effect of

Hands Washing Training with Puzzle

Method to Ability to Wash Hands of

Children with. Pustaka

Kesehatan, 4(3), 563-567.

Zahroh, R., Syaiful, Y., Gustomi, M. P.,

Fatmawati, L., ST, S., Umah, K., ... &

Basri, A. H. (2019). BUKU

PANDUAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GRESIK. Jakad

Media Publishing.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.